Frontierland
Rate : K
Genre : Humor
Character : Dean, Sam and Bobby
Summary : When Dean so much crazy with Western life .....
Dean
Winchester mematut-matutnya dirinya di depan kaca. Pakaiannya sudah seperti
seorang koboi sejati. Pakai topi koboi, sepatu boots dengan bintang di
tumitnya, celana rumbai kulit, baju flannel rapi jali, sarung pistol kulit di
pinggangnya tersisi dengan pistol Model 1887, plus lencana sherrif di dada
kirinya. Tersenyum sungging Dean mematut bangga wujud dirinya.
Dalam
seperkian detik, Dean mencabut pistolnya lalu mengarahkannya pada dirinya,
dengan penuh gaya seorang koboi sejati. Senyum sungging bangga semakin tergurat
di sana. Ia melakukannya beberapa kali hingga puas meyakini dirinya telah
menjadi seorang koboi sejati.
Sam
Winchester berdiri tak jauh di belakang Dean, memperhatikan abangnya yang
memang bukan rahasia lagi adalah penggemar berat dari gaya Western. Dulu film
yang ditontonnya adalah film koboi yang dimainkan oleh Clint Eastwood, dan
pastinya, Clint Eastwood adalah aktor favorit Dean sepanjang masa.
Sam
geleng-geleng kepala, memakai baju koboi memang bukan ide yang bagus, apalagi
untuk Dean.
"Erghmm,"
Dean tersadar
dengan suara berat adiknya. Ia langsung menoleh dan berhadapan dengan sosok
setinggi 6,3 kaki dan berbadan sebesar kingkong berumur 29 tahun. Tapi itulah
Sam adik kesayangannya, yang Dean siap mati apapun untuk adiknya seorang. Dean
tersenyum sumringah. Diperhatikan adiknya, yang berpenampilan tak beda dengan
dirinya. Kemeja flannel putih, celana koboi dan sarung pistol kulit di
pinggangnya. Tapi ia tahu ada yang kurang.
Dirogohnya
tas besar bertuliskan – Istana Kostum- dengan tagline – "Kami menyewakan
segala macam tema kostum untuk mewujudkan fantasi Anda."
Sam
memperhatikan abangnya dengan cemas, terlebih dengan tulisan di depan tas besar
itu. Benar saja,
Dean
mengambil topi koboi yang lebih besar ukurannya dengan Dean, karena sesuai
dengan ukuran Sam-menurut Dean. Lalu dipakaikannya pada Sam, tanpa permisi,
bahkan ia harus berjinjit untuk mencapai kepala Sam.
"Dean… " Sam sedikit merengek
protes.
"Kamu
kelihatan keren Sam!" Dean tersenyum puas.
"Aku
nggak suka pake topi, Dean… dan pakai baju koboi begini, yang benar
saja…." Entah berapa kali Sam mencoba memprotes, pakai baju tema koboi
bukanlah ide yang bagus.
"Hey, kita akan kembali ke tahun
1870-an buat ketemu sama Samuel Colt dan mengambil Coltnya (pistol istimewa
pembuhun segala macam iblis) dan abu burung phoenix. Dan kamu tahu, tahun 1870
itu zaman apa? Zaman koboi Sam…, dan kita harus melebur dengan penduduk lokal
pada jaman itu Sam, ya begini pakaiannya, kalau nggak mau kita dibilang aneh.
Ayolah, ini bakalan seru! Lagipula Castiel sudah mau melakukannya dengan susah
payah untuk kita, dengan mempertaruhkan nyawanya, kita harus bisa
menjalankannya dengan baik, Sam," tiba-tiba Dean mengambil pistolnya
dengan cepat dan bergaya ala koboi, diarahkannya pada Sam,
"DOR..DOR..DOR..!"menyuarakan suara tembakan dengan mulutnya. Dean
terkekeh. "Kita bakal ketemu sama Clint Eastwood nggak ya ? Oh, aku mau
pilih pakai kuda putih yang besar ahh...kan keren tuh."
Sam
terbengong dengan racauan abangnya yang mengalir begitu saja. Diperhatikan
lagi, apa benar abangnya sadar dengan apa yang diucapkannya? Tapi wajah Dean
berseri-seri penuh semangat layaknya seorang anak umur 10 tahun yang dapat
mainan. Memang terkadang, abang kesayangannya yang amat ia sanjung-sanjung
karena selalu menjadi pahlawan dalam hidupnya, rela mati untuk Sam, melakukan
apapun untuk keselamatannya, bertarung dengan segala malaikat yang senang
sekali mengganggu kehidupan mereka, tetap seroang Dean yang memiliki jiwa
anak-anak yang tidak bisa ia kendalikan.
"Dean.."
"Yea..?" masih dengan senyum
sunggingnya yang menawan. Senyum sungging yang mampu menaklukan banyak wanita
dan bertekuk lutut di bawah kakinya.
"Sadar kan, kalau kita nggak akan
pergi ke tahun itu lagi. Itu sudah berlalu Dean… kita sudah dapet abu burung
pheonixnya, kita juga sudah dapet Coltnya."
Dean tergugu
pucat. "Terus, kita pakai beginian mau ngapain?"
Sam memutar
bola matanya.
"Pesta kostum di 'Charlie's
House'," seraya menunjukkan undangan yang mereka dapat beberapa hari yang
lalu. Lalu menunjuk sosok lain yang baru menuruni tangga. Bobby Singer dengan
baju ala koboinya juga. "Bobby juga ikut."
Dean terkatup
pucat, dengan kecewa. Dibantingnya topi yang tadi ia pakai banggakan, "Nggak jadi ikut, kalau gitu!"
dan merajuk persis anak umur 5 tahun, meski umurnya sudah 33 tahun.
Sam menghela
nafas.
"Sudah kubilang, kan, pakai baju tema
koboi bukan ide yang bagus…." ucapnya lirih seraya menoleh pasrah pada
Bobby, pria berumur 50-an lebih, yang sudah mereka anggap sebagai ayah mereka
sendiri.
Bobby hanya
menggeleng-gelengkan kepala.
TBC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar