Rabu, 21 November 2012

Beauty Love Brother -31


Rating : K+

Genre : Family

Character : Alec, Ben, Dean, Sam


Summary : Ben dan Alec tinggal di Panti Asuhan sejak mereka masih bayi. Mereka berjanji akan selalu bersama meski ada yang ingin mengadopsi mereka. Tapi bagaimana jika ada yang ingin mengadopsi salah satu dari mereka dan membuat mereka terpisah satu sama lain?

ENJOY

Beauty Love Brother -31


Rating : K+

Genre : Family

Character : Alec, Ben, Dean, Sam


Summary : Ben dan Alec tinggal di Panti Asuhan sejak mereka masih bayi. Mereka berjanji akan selalu bersama meski ada yang ingin mengadopsi mereka. Tapi bagaimana jika ada yang ingin mengadopsi salah satu dari mereka dan membuat mereka terpisah satu sama lain?

ENJOY

Beauty Love Brother - 31


Rating : K+

Genre : Family

Character : Alec, Ben, Dean, Sam


Summary : Ben dan Alec tinggal di Panti Asuhan sejak mereka masih bayi. Mereka berjanji akan selalu bersama meski ada yang ingin mengadopsi mereka. Tapi bagaimana jika ada yang ingin mengadopsi salah satu dari mereka dan membuat mereka terpisah satu sama lain?

ENJOY

Beauty Love Brother - 31


Rating : K+

Genre : Family

Character : Alec, Ben, Dean, Sam


Summary : Ben dan Alec tinggal di Panti Asuhan sejak mereka masih bayi. Mereka berjanji akan selalu bersama meski ada yang ingin mengadopsi mereka. Tapi bagaimana jika ada yang ingin mengadopsi salah satu dari mereka dan membuat mereka terpisah satu sama lain?

ENJOY

Beauty Love Brother - 31


Rating : K+

Genre : Family

Character : Alec, Ben, Dean, Sam


Summary : Ben dan Alec tinggal di Panti Asuhan sejak mereka masih bayi. Mereka berjanji akan selalu bersama meski ada yang ingin mengadopsi mereka. Tapi bagaimana jika ada yang ingin mengadopsi salah satu dari mereka dan membuat mereka terpisah satu sama lain?

ENJOY

Beauty Love Brother - 31


Rating : K+

Genre : Family

Character : Alec, Ben, Dean, Sam


Summary : Ben dan Alec tinggal di Panti Asuhan sejak mereka masih bayi. Mereka berjanji akan selalu bersama meski ada yang ingin mengadopsi mereka. Tapi bagaimana jika ada yang ingin mengadopsi salah satu dari mereka dan membuat mereka terpisah satu sama lain?

ENJOY

Beauty Love Brother - 31


Rating : K+

Genre : Family

Character : Alec, Ben, Dean, Sam


Summary : Ben dan Alec tinggal di Panti Asuhan sejak mereka masih bayi. Mereka berjanji akan selalu bersama meski ada yang ingin mengadopsi mereka. Tapi bagaimana jika ada yang ingin mengadopsi salah satu dari mereka dan membuat mereka terpisah satu sama lain?

ENJOY

Beauty Love Brother - 31


Rating : K+

Genre : Family

Character : Alec, Ben, Dean, Sam


Summary : Ben dan Alec tinggal di Panti Asuhan sejak mereka masih bayi. Mereka berjanji akan selalu bersama meski ada yang ingin mengadopsi mereka. Tapi bagaimana jika ada yang ingin mengadopsi salah satu dari mereka dan membuat mereka terpisah satu sama lain?

ENJOY

Beauty Love Brother - 31


Rating : K+

Genre : Family

Character : Alec, Ben, Dean, Sam


Summary : Ben dan Alec tinggal di Panti Asuhan sejak mereka masih bayi. Mereka berjanji akan selalu bersama meski ada yang ingin mengadopsi mereka. Tapi bagaimana jika ada yang ingin mengadopsi salah satu dari mereka dan membuat mereka terpisah satu sama lain?

ENJOY

Beauty Love Brother - 31


Rating : K+

Genre : Family

Character : Alec, Ben, Dean, Sam


Summary : Ben dan Alec tinggal di Panti Asuhan sejak mereka masih bayi. Mereka berjanji akan selalu bersama meski ada yang ingin mengadopsi mereka. Tapi bagaimana jika ada yang ingin mengadopsi salah satu dari mereka dan membuat mereka terpisah satu sama lain?

ENJOY

Beauty Love Brother - 31


Rating : K+

Genre : Family

Character : Alec, Ben, Dean, Sam


Summary : Ben dan Alec tinggal di Panti Asuhan sejak mereka masih bayi. Mereka berjanji akan selalu bersama meski ada yang ingin mengadopsi mereka. Tapi bagaimana jika ada yang ingin mengadopsi salah satu dari mereka dan membuat mereka terpisah satu sama lain?

ENJOY

Sabtu, 17 November 2012

Beauty Love Brother - Bagian 30


Rating : K+

Genre : Family

Character : Alec, Ben, Dean, Sam


Summary : Ben dan Alec tinggal di Panti Asuhan sejak mereka masih bayi. Mereka berjanji akan selalu bersama meski ada yang ingin mengadopsi mereka. Tapi bagaimana jika ada yang ingin mengadopsi salah satu dari mereka dan membuat mereka terpisah satu sama lain?

ENJOY

Beauty Love Brother - Bagian 29

Rating : K+

Genre : Family

Character : Alec, Ben, Dean, Sam


Summary : Ben dan Alec tinggal di Panti Asuhan sejak mereka masih bayi. Mereka berjanji akan selalu bersama meski ada yang ingin mengadopsi mereka. Tapi bagaimana jika ada yang ingin mengadopsi salah satu dari mereka dan membuat mereka terpisah satu sama lain?

ENJOY

Beauty Love Brother - Bagian 29


Rating : K+

Genre : Family

Character : Alec, Ben, Dean, Sam


Summary : Ben dan Alec tinggal di Panti Asuhan sejak mereka masih bayi. Mereka berjanji akan selalu bersama meski ada yang ingin mengadopsi mereka. Tapi bagaimana jika ada yang ingin mengadopsi salah satu dari mereka dan membuat mereka terpisah satu sama lain?

ENJOY

Beauty Love Brother - Bagian 28


Rating : K+

Genre : Family

Character : Alec, Ben, Dean, Sam


Summary : Ben dan Alec tinggal di Panti Asuhan sejak mereka masih bayi. Mereka berjanji akan selalu bersama meski ada yang ingin mengadopsi mereka. Tapi bagaimana jika ada yang ingin mengadopsi salah satu dari mereka dan membuat mereka terpisah satu sama lain?

ENJOY

Beauty Love Brother - Bagian 27


Rating : K+

Genre : Family

Character : Alec, Ben, Dean, Sam


Summary : Ben dan Alec tinggal di Panti Asuhan sejak mereka masih bayi. Mereka berjanji akan selalu bersama meski ada yang ingin mengadopsi mereka. Tapi bagaimana jika ada yang ingin mengadopsi salah satu dari mereka dan membuat mereka terpisah satu sama lain?

ENJOY

Beauty Love Brother - Bagian 26


Rating : K+

Genre : Family

Character : Alec, Ben, Dean, Sam


Summary : Ben dan Alec tinggal di Panti Asuhan sejak mereka masih bayi. Mereka berjanji akan selalu bersama meski ada yang ingin mengadopsi mereka. Tapi bagaimana jika ada yang ingin mengadopsi salah satu dari mereka dan membuat mereka terpisah satu sama lain?

ENJOY

Beauty Love Brother - Bagian 25


Rating : K+

Genre : Family

Character : Alec, Ben, Dean, Sam


Summary : Ben dan Alec tinggal di Panti Asuhan sejak mereka masih bayi. Mereka berjanji akan selalu bersama meski ada yang ingin mengadopsi mereka. Tapi bagaimana jika ada yang ingin mengadopsi salah satu dari mereka dan membuat mereka terpisah satu sama lain?

ENJOY

Beauty Love Brother - Bagian 24


Rating : K+

Genre : Family

Character : Alec, Ben, Dean, Sam


Summary : Ben dan Alec tinggal di Panti Asuhan sejak mereka masih bayi. Mereka berjanji akan selalu bersama meski ada yang ingin mengadopsi mereka. Tapi bagaimana jika ada yang ingin mengadopsi salah satu dari mereka dan membuat mereka terpisah satu sama lain?

ENJOY

Beauty Love Brother - Bagian 23


Rating : K+

Genre : Family

Character : Alec, Ben, Dean, Sam


Summary : Ben dan Alec tinggal di Panti Asuhan sejak mereka masih bayi. Mereka berjanji akan selalu bersama meski ada yang ingin mengadopsi mereka. Tapi bagaimana jika ada yang ingin mengadopsi salah satu dari mereka dan membuat mereka terpisah satu sama lain?

ENJOY

Beauty Love Brother - Bagian 22


Rating : K+

Genre : Family

Character : Alec, Ben, Dean, Sam


Summary : Ben dan Alec tinggal di Panti Asuhan sejak mereka masih bayi. Mereka berjanji akan selalu bersama meski ada yang ingin mengadopsi mereka. Tapi bagaimana jika ada yang ingin mengadopsi salah satu dari mereka dan membuat mereka terpisah satu sama lain?

ENJOY

Beauty Love Brrother - Bagian 21


Rating : K+

Genre : Family

Character : Alec, Ben, Dean, Sam


Summary : Ben dan Alec tinggal di Panti Asuhan sejak mereka masih bayi. Mereka berjanji akan selalu bersama meski ada yang ingin mengadopsi mereka. Tapi bagaimana jika ada yang ingin mengadopsi salah satu dari mereka dan membuat mereka terpisah satu sama lain?

ENJOY

Beauty Love Brother - Bagian 20

Rating : K+

Genre : Family

Character : Alec, Ben, Dean, Sam


Summary : Ben dan Alec tinggal di Panti Asuhan sejak mereka masih bayi. Mereka berjanji akan selalu bersama meski ada yang ingin mengadopsi mereka. Tapi bagaimana jika ada yang ingin mengadopsi salah satu dari mereka dan membuat mereka terpisah satu sama lain?

ENJOY

Beauty Love Brother - Bagian 19


Rating : K+

Genre : Family

Character : Alec, Ben, Dean, Sam


Summary : Ben dan Alec tinggal di Panti Asuhan sejak mereka masih bayi. Mereka berjanji akan selalu bersama meski ada yang ingin mengadopsi mereka. Tapi bagaimana jika ada yang ingin mengadopsi salah satu dari mereka dan membuat mereka terpisah satu sama lain?

ENJOY

Beauty Love Brother - Bagian 18


Rating : K+

Genre : Family

Character : Alec, Ben, Dean, Sam


Summary : Ben dan Alec tinggal di Panti Asuhan sejak mereka masih bayi. Mereka berjanji akan selalu bersama meski ada yang ingin mengadopsi mereka. Tapi bagaimana jika ada yang ingin mengadopsi salah satu dari mereka dan membuat mereka terpisah satu sama lain?

ENJOY

Beauty Love Brother - Bagian 17


Rating : K+

Genre : Family

Character : Alec, Ben, Dean, Sam


Summary : Ben dan Alec tinggal di Panti Asuhan sejak mereka masih bayi. Mereka berjanji akan selalu bersama meski ada yang ingin mengadopsi mereka. Tapi bagaimana jika ada yang ingin mengadopsi salah satu dari mereka dan membuat mereka terpisah satu sama lain?

ENJOY

Jumat, 16 November 2012

Beauty Love Brother - Bagian 16


Rating : K+

Genre : Family

Character : Alec, Ben, Dean, Sam


Summary : Ben dan Alec tinggal di Panti Asuhan sejak mereka masih bayi. Mereka berjanji akan selalu bersama meski ada yang ingin mengadopsi mereka. Tapi bagaimana jika ada yang ingin mengadopsi salah satu dari mereka dan membuat mereka terpisah satu sama lain?

ENJOY

Beauty Love Brother - Bagian 15


Rating : K+

Genre : Family

Character : Alec, Ben, Dean, Sam


Summary : Ben dan Alec tinggal di Panti Asuhan sejak mereka masih bayi. Mereka berjanji akan selalu bersama meski ada yang ingin mengadopsi mereka. Tapi bagaimana jika ada yang ingin mengadopsi salah satu dari mereka dan membuat mereka terpisah satu sama lain?

ENJOY

Beauty Love Brother - Bagian 14


Rating : K+

Genre : Family

Character : Alec, Ben, Dean, Sam


Summary : Ben dan Alec tinggal di Panti Asuhan sejak mereka masih bayi. Mereka berjanji akan selalu bersama meski ada yang ingin mengadopsi mereka. Tapi bagaimana jika ada yang ingin mengadopsi salah satu dari mereka dan membuat mereka terpisah satu sama lain?

ENJOY

Beauty Love Brother - Bagian 13


Rating : K+

Genre : Family

Character : Alec, Ben, Dean, Sam


Summary : Ben dan Alec tinggal di Panti Asuhan sejak mereka masih bayi. Mereka berjanji akan selalu bersama meski ada yang ingin mengadopsi mereka. Tapi bagaimana jika ada yang ingin mengadopsi salah satu dari mereka dan membuat mereka terpisah satu sama lain?

ENJOY

Beauty Love Brother - Bagian 12


Rating : K+

Genre : Family

Character : Alec, Ben, Dean, Sam


Summary : Ben dan Alec tinggal di Panti Asuhan sejak mereka masih bayi. Mereka berjanji akan selalu bersama meski ada yang ingin mengadopsi mereka. Tapi bagaimana jika ada yang ingin mengadopsi salah satu dari mereka dan membuat mereka terpisah satu sama lain?

ENJOY

Beauty Love Brother - Bagian 11


Rating : K

Genre : Family 

Character : Alec, Ben, Dean and Sam 



Chapter 11 
John masuk ke dalam kamar dan melihat Mary masih terbaring di tempat tidur dengan memeluk bocah. Kamar sangat hening, bersamaan dengan malam kembali dating dan tidak ada seseorang lainnya di dalam kemar selain Emma yang siap melayani kapanpun Milady membutuhkannya.  Bapa Simon dan Suster Anne sudah kembali pulang ke St. Peter beberpa jam yang lalu. Tapi kemudian ia menyadari sunyi yang melebihi biasanya. Suara hembusan nafas Alec yang mencoba bernafas, tak lagi terdengar. Ia langsung memeriksa Alec. Anak itu masih terlihat pucat tapi tak terlihat demam, dan sangat tenang. John meletakkan tangganya di kening dan terasa dingin. Ia menangkap gerakan kecil dan hembusan nafas yang sangat teratur tanpa terlihat rasa sakit di sana.
Sesaat John terpaku, tapi kemudian menghembusakan nafas lega. Akhirnya demanya turun juga, dan dia kini bisa tertidur dengan normalnya, bernafas dengan mudah.
    “Terima kasih, Tuhan, terima kasih! Emma, demamnya sudah turun,” ia setengah berbisik.
    “Benarkah?” Emma langsung mendekati bocah tersebut dan menyentuh keningnya. “Iya, Tuan, demamnya sudah turun!” ia harus bernafas lega. Ia melihat bocah itu tertidur dengan tenangnya di pelukan milady, sangat mengingatkan dirinya akan seseorang, tapi entah mengapa dia sangat tidak keberatan.  “Milady telah membuatnya tetap bertahan.”
    “Iya, Emma,” John harus mengakuinya dengan tersenyum lega. Ia melihat mereka, dan ia tidak ingin kehilangan lagi.
    “Emma…”
    “Iya, Tuan…”
    “Kemarilah sebentar,” John mengajaknya keluar untuk berbicara….

Emma menahan nafasnya dengan terkagetkan akan apa yang baru saja Tuannya sampaikan,
    “Tuan, Tuan yakin ingin melakukannya?”
    “Ya, Emma.”
    “Tapi dia anak laki-laki, Tuan, bukan anak perempuan.”
    “Saya tahu, tapi kita bisa menjadikannya.”
Emma menggigit bibirnya, tidak akan mengira Tuannya akan berpikiran seperti itu.
    “Ini untuknya, Emma, jelas sekali anak ini membangkitkan semangat hidup Mary.”
    “Tapi kita akan hidup dalam kebohongan, Tuan, dan orang sudah mengetahui Nona Adeline sudah meninggal.”
    “Saya tahu, tapi tidak semua orang, Emma, hanya keluarga kita. Saya sudah mempertimbangkan semuanya.
    “Tapi Tuan, bagaimana dengan Tuan Muda Dean dan Tuan Muda Samuel?”
    “Aku yang akan berbicara dengan mereka, tapi aku yakin mereka akan menerimanya selama ini untuk Ibu mereka.”
Emma masih belum yakin dengan rencana ini. “Tapi tidak dengan Tuan Muda Samuel, Tuan..”
John harus mendesah, “Ya, aku tahu, Samuel…,” anak keduanya ini memang berbeda dengan si Sulung.
    “Akan kucoba. Tapi kumohon, Emma kau mendukungnya?”
Emma melihat mata memohon Tuannya. Beliau tidak akan memohon seperti ini jika bukan untuk istri tercintanya..
    “Tentu, Tuan, dengan segenap hati.”
 John menarik nafas lega, “Terima kasih Emma, aku tahu aku bisa mengandalkanmu.”
*
 
Samuel sedang berada di R. Bermain bersama kakaknya. Ia sedang menikmati permainan catur bersama Dean. Ini adalah cara terbaik untuk mengalihkan perhatiannya dari anak itu. Anak sakit itu sudah menyedot perhatian seisi rumah, dan merepotkan semua orang selama hampir satu minggu ini. Ayahnya mondar-mandir terus ke kamar Adeline, dan Ibu sekarang pindah kamar ke kamar itu, demi anak sakit itu. Juga orang-orang dari panti asuhan yang datang rajin menengok anak itu. Samuel yakin di pantinya sana juga, anak itu merepotkan semua orang juga dengan penyakitnya. ‘Sudah sakit-sakitan, pakai acara kabur segala, nggak tahu diri’.
Perasaan kesal tak dapat disembunyikan. ‘Kenapa sih ayahnya harus menemukan anak itu? Kenapa juga anak itu harus mirip dengan Adeline? Huh, menyebalkan sekali’. Sekarang dia berharap anak itu tidak selamat, agar selesai urusannya, tidak lagi merepotkan orang serumah.

    “Menurutmu apa anak itu akan mati, Kak?” Samuel berucap saat menunggu langkah selanjutnya sang kakak dengan bidaknya.
Dean mendongak ringan, “Semoga tidak,” ia menjawab dengan ringan seraya menentukan langkahnya. Skak” ucapnya pelan.
Samuel tercenung dengan jawaban kakaknya, ingin ia langsung protes, tapi kata ‘SKAK’ kakaknya mengundurkannya. Ia melihat papan catur dan mencari celah untuk membalas kakaknya. Tidak susah, dengan cepat ia memindahkan bidak miliknya dan “SKAK MAT!” ucapnya penuh kemenangan.
Dean hanya menghela nafas, harus mengakui kepandaian adiknya yang masih 13 tahun ini dalam bermain catur. Tiga jam duduk di sini, sudah dua kali ia dikalahkan oleh adiknya.
    “Aku berharap dia tidak selamat,” lanjut Sam dingin, saat Dean menata kembali buah catur untuk putaran baru lagi.
Dean tertegun dan melihat wajah adiknya yang tidak bersahabat. Terlihat jelas Samuel tidak menyukai kehadiran anak sakit itu.
    “Alec, namanya,” timpal Dean tenang.
    “Aku nggak peduli, siapa namanya.”
Dean menghela nafas. “Dia membuat mama bisa bangun dari tempat tidur.”
    “Iya, karena anak itu mirip dengan Adeline,” Samuel tercekat sendiri dengan ucapannya; Adeline, adik kesayangannya. Adeline adalah kesayangan semua orang.
Dean menangkap perubahan wajah adiknya.
    “Aku rindu dia…,” ucap Samuel lirih.
Dean tidak menyahut. Semua orang tentu merindukan Adeline.
     “Tidak ada yang bisa menggantikan Adeline.”
Dean masih tidak menyahut, ia tahu getir dari ucapan Samuel. Memang tidak ada yang bisa menggantikan Adeline. Adik bungsunya itu bak boneka porselin yang sangat cantik dengan rambut emasnya. Dan suara celotehannya begitu menggemaskan. Dirinya pun sangat merindukan Adeline.
     “Ya, tapi jangan mengharapkan dia tidak selamat. Tidak baik…,”
Giliran Samuel yang tak menyahut. Ia mengalihkannya pada bidaknya, menyusun strategi untuk mengawali langkah pertamanya.
Konsentrasi Samuel terputuskan dengan kedatangan ayahnya.

   “Anak-anak…”
Keduanya mendongak dan mendapati wajah ayahnya dengan wajah tenang.
    “Pa?” Dean menyambutnya dengan senyuman.
    “Papa tahu papa akan menemukan kalian di sini,” ucap Lord Winchester dengan kedua putranya yang sedang bermain catur. “Siapa yang menang?”
    “Seperti biasa, dia,” Dean menyahut dengan tersenyum tipis.
    “Hebat, Nak,” John memuji putra keduanya dengan mengusap kepalanya.
Samuel tersenyum dengan bangga. Ada perasaan berbeda jika ayah memujinya. Karena selama ini ia merasa ayahnya lebih bangga pada kakaknya yang sebentar lagi akan menyusul ayahnya untuk menjadi seorang dokter.
     “Ada kabar baik tentang Alec, pa?” tanya Dean langsung. Ia tahu kedatangan ayahnya pasti ada hubungannya dengan anak itu.
John harus tersenyum, Dean sudah menyebutkan namanya tanpa beban, itu artinya, Dean tidak ada masalah dengan anak itu. Ia menghela nafas,
    “Yeah, Alec; kabar baik, demamnya sudah turun dan sekarang sedang tertidur lelap bersama ibu kalian. Kesempatannya untuk hidup sangat besar.”
Dean menghela nafas lega tipis, sementara Samuel terpaku kecewa. Raut wajahnya berubah menjadi diam.
John tersenyum lega dengan reaksi Dean, dan dia sudah mengira bagaiamana reaksi Samuel. Ia beralih pada Samuel,
    “Dia sudah menolong mamamu, nak.”
Samuel terkatup. Dia memang tidak dapat mengingkari itu.
John menatap hangat kedua putranya, dia harus menyampaikan ini, bagaimanapun reaksi Samuel dan Dean nanti.
    “Mamamu membutuhkan dia...,” John sangat berharap kalimat sederhana itu sudah mewakili maksudnya.
Dean menarik nafas dalam-dalam, “Yea, mama sudah terikat dengan anak itu,” sahutnya tanpa ragu. “Papa tidak akan bisa lagi memisahkan mama dengan dia.”
John terkatup, Jadi, kau berkeyakinan …?”
    “Papa yang membawanya kemari, dan menjadikan sesuatu. Mama mengira dia Adeline. Anak itu membuat mama hidup lagi, dan itu sudah cukup, pa.”
Meski ia tahu Dean tidak akan keberatan, cukup mengagetkan mendengar ucapan gamblang darinya. Ia memandang putranya dengan tidak yakin,
    “Jadi, kau benar tidak keberatan...,” John tidak menyelesaikan kalimatnya.
Dean menggeleng,  “Tidak untukku, Pa.”
    “Dan menjadikan dia ...?”
Dean mengangguk
John bernafas lega, sementara Samuel langsung memprotes keras,
   “Aku yang keberatan!”
John dan Dean menahan nafas sudah dapat mengiranya.
    “Samuel...”
    “Aku nggak mau dia jadi Adeline. Nggak ada yang bisa menggantikan Adeline!”
    “Samuel, tolong mengerti lah, Nak...mamamu membutuhkan dia, mama melihat dia sebagai Adeline, kau tidak bisa mengingkarinya...”
    “Tapi_”
    “Samuel, papa tidak akan memperpanjang ini, Dean sudah setuju, Emma sudah setuju, kau juga harus setuju,” suara John berubah tegas.
Samuel hampir terbelalak mendengarnya, “Papa tidak akan mendengar keberatanku?”
    “Maaf Nak, untuk kali ini tidak. Papa lebih memilih melihat mama memiliki semangat hidup lagi.”
Samuel menggigit bibirnya menahan amarahnya. Dan tanpa berpamitan, Samuel langsung berlari keluar dari R. Bermain.
   “Samuel!”
   “Biar, pa, biar aku yang bicara nanti.”
John menghela nafas. “Dia berpikir papa tidak mempertimbangkan keberatannya, tapi papa tidak punya pilihan lain...”
Dean mengangguk, “Aku mengerti, pa. Biar, biar aku yang bicara nanti dengannya. Papa lanjutkan saja niat papa.”
John harus tersenyum dengan nafas lega, “Terima kasih, Dean, terima kasih. Papa tahu ini tidak akan mudah, tapi kita akan membuatnya mudah.”
Dean mengangguk lirih dengan tersenyum tipis. Baginya melihat ibunya dapat bangkit lagi dengan penuh kehidupan adalah yang terpenting, Samuel akan bisa ia atasi. 


TBC